Ilustrasi penipuan lewat telepon.
GarisPolisi.com, Tanjungbalai- Merebaknya penipuan, atau di Tanjungbalai disebut pelodes lewat telepon, membuat masyarakat Tanjungbalai resah.
Untuk itu masyarakat diminta lebih hati - hati menerima no telepon tak dikenal yang menawarkan dagangan atau mengabarkan ada keluarga yang terkena musibah.
Akibat merebaknya penipuan lewat telepon ini telah banyak memakan korban, kebanyakan korban bermoduskan penjualan barang barang dan kecelakaan keluarga.
Sehingga masyarakat awam banyak terpengaruh dan mengikuti segala permintaan dari si penipu tersebut.
Menurut salah seorang korban Jamilah warga Tanjungbalai, Sumut si penipu melalui Telepon menghubungi dirinya dengan menyakinkan mengatakan, bahwa anaknya saat ini berada di Rumah Sakit dalam keadaan koma karena kecelakaan.
" Si penipu meminta uang jutaan rupiah kepada saya dengan berdalih bahwa uang tersebut untuk biaya rumah sakit, dan pengurusan kepada pihak berwajib," ucap Jamilah.
Karena yakin dengan kata kata orang dalam telepon tersebut dan apalagi mendengar anak tanpa melakukan cek, lalu Jamilah mengirimkan uang Rp. 9 juta
Namun setelah di cek ulang ternyata anak Jamilah baik baik saja.
" Mungkin itu adalah perbuatan orang - orang yang ada dalam Lembaga Permasyarakatan(LP)," ungkap Jamilah dengan sedih.
Sementara itu menurut Humas Lapas Kelas II Tanjungbalai Amri menyatakan, Selasa (28/2/2023) di Lapas Tanjungbalai, bahwasannya pihak Lapas Kota Tanjungbalai sama sekali tidak membenarkan Narapidana (Napi) untuk menggunakan Handphone (HP) dan apabila kedapatan maka HP tersebut akan dimusnahkan.
" Disini kami (LP) telah menyediakan warung Telepon kepada Napi itupun khusus untuk menghubungi keluarga terdekat mereka seperti Ayah, Ibu, Istri, Suami," ungkap Amri. (A757).
0 Komentar