Labura,GarisPolisi.com - Penjualan Narkoba jenis sabu yang berlokasi di Kampung Masjid, Kecamatan Kualuh Hilir, Labuhanbatu Utara (Labura), Sumut hingga saat ini masih berlangsung, bahkan kabarnya makin mengganas.
Kinerja aparat penegak hukum setempat, dalam memberantas peredaran sabu didaerah itu, menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat setempat.
" Bandar narkoba jenis Sabu Kampung Masjid berinisial RST tetap saja eksis, namun sekarang sudah pindah markas ke Jalan Esdengki di depan Kantor Camat Kualuh Hilir Kampung Masjid, " ucap warga setempat yang minta namanya tidak disebutkan.
Yang paling ironis lagi kata warga tersebut, saat Satnarkoba Polres Labuhanbatu melakukan penggerebekan lokasi markas RST di Kampung Masjid, Pelaku yang sudah menjadi target operasi lolos dari penggerebekan, karena RST berhasil naik keatas atap rumah warga, sehingga tim Satnarkoba kehilangan jejaknya.
Bahkan, anggota tim Satnarkoba Polres Labuhanbatu yang dihubungi awak media ini setelah melakukan penggerebekan pekan lalu mengatakan, semua anggota saat itu sampai masuk kedalam lumpur untuk mengejar para penggiat narkoba disana.
Warga yang menjadi sumber media ini juga mengatakan selain RST ada juga bandar lain berinisial ROT yang beroperasi di Kuala Bangka, yang sampai saat ini masih juga tetap eksis menjalankan bisnis haramnya.
Sementara Markas Pondok yang menjadi sarang narkoba di Desa Kuala Bangka sudah ditumbangkan oleh Kapospol Kampung Mesjid Aiptu S Simamora.
Menurut warga RST sebagai bandar besar sabu di wilayah Kampung Mesjid, Kualuh Hilir, terlalu bebas menjalankan bisnis haramnya sejak dia bebas dari penjara dengan kasus yang sama .
" Anehnya, sejak RST beroperasi menjalankan bisnis haramnya itu, sudah berulang kali digerebek petugas, namun petugas tetap saja tidak berhasil menangkapnya, sangat disayangkan memang," keluh warga.
Warga Kampung Masjid sangat khawatir, kalau sang bandar sabu RST semakin lancar menjalankan bisnis haramnya, akan berdampak sangat parah kepada kehidupan masyarakat setempat. (Mjs).
0 Komentar