Kelangkaan BBM Pertalite di SPBU Aek Kanopan diduga karena ulah para penimbun BBM.
Editor MJ.Sitorus
Labura, GarisPolisi.com - Waduh, BBM bersubsidi sering langka di SPBU 14.214.234 Aek Kanopan, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumut, penimbun bensin Pertalite diduga jadi dalang.
Kelangkaan bensin bersubsidi Pertalite di SPBU Aek Kanopan diyakini karena ulah para penimbun bensin.
Hal ini muncul setelah banyak warga Aek Kanopan yang menduga penimbun bensin Pertalite menjadi dalang di balik kelangkaan BBM di sana.
Sejumlah warga Aek Kanopan mengeluhkan susahnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Kesulitan warga mendapatkan BBM tampak di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Aek Kanopan belakangan ini.
Di setiap harinya, antrian panjang kendaraan terjadi di SPBU tersebut.
Malah tidak jarang, SPBU Aek Kanopan kehabisan stok BBM jenis Solar dan Pertalite.
Situasi dan pemandangan seperti itu sering terjadi beberapa bulan terakhir
" Sebelumnya jika kita mau membeli BBM di SPBU Aek Kanopan lancar-lancar aja, tidak banyak kendaraan. Tapi sekarang antri, dan anehnya yang antri orangnya itu itu aja, dengan kendaraan roda dua bertangki besar, akibatnya sering BBM cepat habis," ujar salah satu warga, Selasa (29/8/2023).
Menurut dugaannya, mereka adalah pelansir BBM atau penimbun bensin.
Para penimbun bensin ini biasanya menggunakan kendaraan roda dua yang bertangki besar seperti Honda Verza dan Suzuki Thunder.
Tujuannya agar dapat memuat BBM banyak untuk dijual kembali.
Enggak hanya itu, kelangkaan BBM juga diduga karena ulah oknum yang menimbun BBM subsidi.
BBM tersebut kemudian dijual kembali dengan harga mahal di perusahaan.
"Kelakuan pelansir sebenarnya sudah menjadi rahasia umum, tapi herannya saya kenapa pihak penegak hukum tidak dapat menindak," ucap dia.
Padahal kelakuan para pelaku kejahatan BBM ini sudah jelas sangat merugikan warga.
Tak sampai disitu, awak media pun mencoba mencari informasi mendalam terkait dugaan penimbunan BBM jenis pertalite dan Bio solar ke salah satu nara sumber yang dapat dipercaya.
Dia menjelaskan bahwa kegiatan tersebut sudah teroganisir.
" Mereka ada yang mengkoordinir bang, ada ketua kelompoknya dan tukang kutip bulanannya yakni seorang ibu-ibu berinisial SPT warga Desa Londut, Kecamatan Kualuh Hulu, dengan kutipan uang sebesar Rp.200.000 per orang," ujarnya.
Terpisah sumber lain juga menyebutkan kepada awak media ini, sumber yang menjadi pembeli BBM hasil lansiran dari penimbun BBM ini mengatakan, memang selama ini dirinya selalu membeli sendiri BBM Subsidi di SPBU Aek Kanopan.
" Tapi, kerena terlalu rumit masalah uang kutipan bulanan itu, ada yang Rp.200 ribu setoran ke oknum Pertamina dan ada lagi untuk kutipan oknum tertentu Rp. 50 ribu, karena terlalu banyak cengkuneknya saya sekarang membeli dari penyuling (penimbun BBM subsidi -red) yang di belakang SPBU Aek Kanopan," jelasnya.
Sementara Ketua DPD LSM ICON RI Kabupaten Labuhanbatu R. Fajar Sitorus mengatakan jika terjadi hal seperti ini harus menjadi perhatian dari Pertamina selaku supplier BBM, yang diketahui memiliki hak mengajukan kebutuhan berdasar pada pemetaan kebutuhan masyarakat di daerah tersebut akan BBM.
Selanjutnya ketika diketahui ada terjadi kelangkaan dan kemudian ada pelaku yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi atau golongan, maka tidak tertutup kemungkinan SPBU tersebut diberikan sanksi sesuai ketentuan.
" Hal ini agar SPBU tersebut tidak berlaku curang yang efeknya pada kerugian masyarakat, dan pihak Aparat Penegak Hukum harus melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku curang tersebut," ucapnya.
Selain itu dikatakannya bahwa ketika program subsidi di berlakukan, seharusnya tim pemantau atau tim investigasi wajib memastikan perjalanan perogram tersebut berlangsung dengan sebaik-baiknya.
" Dalam artian silahkan buat kebijakan tetapi jangan lupakan pengawasan yang dapat dimanfaatkan untuk meraih keuntungan pribadi atau golongan dengan mengatasnamakan masyarakat, tetapi keuntungan itu diraih oleh perseorangan atau golongan, itu tergolong pada penggelapan dan pungli secara struktural, " tandas Fajar.
Kapolsek Kualu Hulu, AKP. Ghulam Lutfi Yanuar. SIK. SH ketiak dikonfirmasi www.garispolisi.com via WhatsApp terkait masalah ini belum memberikan tanggapan meski pesan yang dikirim sudah tersampaikan.
0 Komentar