LABURA|GarisPolisi.com - Memasuski hari terakhir libur lebaran, ribuan warga dari berbagai pelosok daerah di Provinsi Sumatera Utara, Riau, dan Aceh memadati alur Sungai Kualuh di Kelurahan Guntung Saga, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara. Mereka datang bersama keluarga untuk menikmati kesejukan dan keindahan panorama alam alur pantai Sungai Kualuh dengan menaiki speed boat dan perahu sampan boat.
Hanya dengan merogoh kocek Rp 10 ribu per orang untuk membeli karcis, para pengunjung ini sudah bisa berkeliling ke hulu dan hilir sungai naik speed boat dan perahu sampan boat bersama keluarga mereka sepanjang sepuluh kilometer, Senin (15/4/2024).
Wisata air yang digelar setiap tahun ini dilaksanakan dalam rangka sepekan Lebaran dan sudah merupakan tradisi dan budaya oleh masyarakat Kualuh yang bermukim di sepanjang bantaran sungai ini.
Tradisi warisan budaya leluhur Wisata Air Sungai Kualuh yang sudah berlangsung 65 tahun berturut-turut ini, juga sudah menjadi objek wisata tahunan yang juga diisi dengan berbagai hiburan rakyat dan perlombaan.
Bagi pengunjung yang berminat, mereka juga diberi kesempatan untuk mengikuti berbagai perlombaan seperti lomba renang dengan cara melompat dari atas jembatan, lomba tangkap itik di tengah sungai, dan lomba dayung sampan.
Menurut Eni Rizni, salah seorang pengunjung, dia datang bersama temannya menaiki perahu sampan boat untuk menikmati indahnya panorama alam pantai Sungai Kualuh, serta festival seni dan budaya lokal yang diperlombakan.
Untuk menghibur para pengunjung, panitia penyelenggara yang terdiri dari masyarakat setempat yang dikenal dengan keramahannya ini, juga mendatangkan artis ibukota dan menyediakan berbagai macam hiburan dan perlombaan kesenian dan budaya daerah.
Wisata Air Sungai Kualuh adalah tradisi dan budaya yang telah berlangsung selama 65 tahun di Labuhanbatu Utara. Tradisi ini menjadi daya tarik wisata yang menawarkan keindahan alam, hiburan rakyat, dan perlombaan budaya.
Bagi para pengunjung, ini adalah kesempatan untuk merasakan keramahan masyarakat lokal dan menikmati kekayaan budaya Sumatera Utara.
(Sulaiman Sitorus)
0 Komentar