BELAWAN|GarisPolisi.com - Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Internasional Belawan lumpuh total hari ini. Para sopir truk container mengamuk dan mengancam aksi protes karena antrian panjang yang tak kunjung berkurang.
Kemacetan dipicu oleh kerusakan alat berat Container Crane atau Container Gantry Crane. Akibatnya, proses bongkar muat container menjadi sangat terhambat. Para sopir truk container yang kesal membunyikan klakson dan berteriak sebagai bentuk protes.
"Kami sudah lama antri di sini, tapi tidak ada yang dibongkar muat," ujar salah seorang sopir truk container, Budi. "Kami dirugikan karena waktu kami terbuang percuma."
Situasi semakin memanas ketika pihak Pelindo tidak memberikan respon yang memuaskan kepada para sopir truk container. "Kami sudah coba tanya ke kantor Pelindo, tapi tidak ada yang bisa jawab," kata Budi.
Kemacetan ini tidak hanya merugikan para sopir truk container, tetapi juga para pengusaha dan importir yang menggunakan jasa pelabuhan.
Humas Belawan New Container Terminal (BNCT), Rizki Affandi Nasution, ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp oleh Aliansi Wartawan Medan Utara (AWANMERA) pada Selasa (22/05/2024) pukul 17.30 WIB, mengatakan akan melakukan pengecekan ke bagian operasional. Namun, hingga Rabu (22/05/2024) pukul 11.00 WIB, belum ada keterangan resmi dari pihak Pelindo.
Video yang merekam aksi protes para sopir truk container di Pelabuhan Internasional Belawan menjadi viral di media sosial. Video tersebut menunjukkan antrian panjang truk container yang mengular di dermaga pelabuhan. Para sopir truk container terlihat kesal dan frustrasi dengan situasi yang terjadi.
Kemacetan di Pelabuhan Internasional Belawan ini dikhawatirkan akan berdampak pada perekonomian Sumatera Utara. Pasalnya, pelabuhan tersebut merupakan salah satu pintu gerbang utama bagi lalu lintas barang di wilayah tersebut.
Para sopir truk container meminta agar pihak Pelindo segera memperbaiki alat berat yang rusak dan meningkatkan koordinasi dengan para pengguna jasa pelabuhan..
(Nur)
0 Komentar