MEDAN|GarisPolisi.com- Angka penurunan stunting di Medan tercatat sebagai salah satu yang tertinggi di Indonesia, dengan prevalensi stunting saat ini sebesar 5,8 persen. Hal ini disampaikan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, saat membuka Diseminasi Audit Kasus Stunting Semester I Tahun 2024, Kamis (27/6) di Hotel Grand Mercure.
Ketua Umum IMM Kota Medan, Dion Hafiz, menyatakan bahwa keberhasilan Pemerintah Kota Medan dalam menekan angka stunting tidak lepas dari kerjasama berbagai pihak terkait, termasuk forkopimda, OPD Kota Medan, dan program unggulan Walikota Medan yaitu BAAS (Bapak Asuh Anak Stunting).
Selain BAAS, program-program lain yang turut berkontribusi dalam menurunkan angka stunting meliputi pelaksanaan pos gizi, pemberian makanan tambahan, sosialisasi pencegahan stunting kepada remaja, ibu hamil, ibu menyusui, ibu dengan balita stunting, dan pasangan usia subur. Program-program ini dijalankan di seluruh wilayah Kota Medan yang mencakup 135 kelurahan dan 21 kecamatan.
Data menunjukkan tren penurunan prevalensi stunting di Kota Medan pada 2021-2024, yaitu dari 19,9 persen pada 2021, turun menjadi 15,4 persen pada 2022, dan mencapai 5,8 persen pada 2023, menjadikannya penurunan stunting terbesar.
“Hal ini harus terus kita dukung. Stunting adalah ancaman besar bagi generasi bangsa di masa depan. Dengan menekan angka stunting, kita menyelamatkan semakin banyak anak bangsa,” ujar Dion Hafiz.
“Kita harus mengapresiasi kinerja Bobby Nasution selaku Walikota Medan yang telah berhasil menurunkan angka stunting hingga 5,8 persen. Ini adalah hasil nyata dari semangat kolaborasi yang terus-menerus digaungkan. Kita berharap sentuhan kebermanfaatan ini dapat terus menjangkau masyarakat luas,” tambah Dion.
(San).
0 Komentar