TANJUNGMORAWA|GarisPolisi.com - Subden 3 Kimia, Biologi, dan Radioaktif (KBR) Detasemen Gegana Sat Brimob Polda Sumut melakukan pengecekan dan penyelidikan di PT. Central Proteina Prima, Tanjung Morawa, menyusul insiden yang menyebabkan dua orang meninggal dunia diduga akibat keracunan zat kimia berbahaya, pada Jumat (14/06/2024).
Kegiatan pengecekan dan penyelidikan ini dipimpin oleh Kanit 1 Subden 3 KBR Detasemen Gegana Sat Brimob Polda Sumut, AKP Marihot Sitorus. Tim KBR bergerak cepat ke lokasi setelah menerima laporan mengenai dugaan keracunan. Mereka melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap lingkungan kerja dan bahan-bahan kimia yang ada di perusahaan tersebut.
"Tindakan pengecekan ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber dan penyebab pasti dari keracunan yang diduga berasal dari zat kimia berbahaya," jelas AKP Marihot Sitorus.
"Kami sedang mengumpulkan sampel-sampel yang akan diuji di laboratorium untuk memastikan jenis zat kimia yang menyebabkan keracunan," tambahnya.
Selain pemeriksaan fisik dan pengumpulan sampel, tim KBR juga melakukan wawancara dengan karyawan dan manajemen perusahaan. Langkah ini diambil untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai prosedur keamanan yang diterapkan dan aktivitas yang terjadi sebelum insiden. "Kami ingin mengetahui apakah ada kelalaian atau pelanggaran protokol keselamatan yang berkontribusi terhadap insiden ini," tambahnya.
Kejadian tragis ini menarik perhatian luas, dan pihak kepolisian bekerja sama dengan dinas terkait untuk memastikan keselamatan dan kesehatan para pekerja di PT. Central Proteina Prima. "Kami akan terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap fakta-fakta terkait kasus ini dan memastikan tidak ada ancaman lebih lanjut terhadap keselamatan umum," tambah AKP Marihot Sitorus.
Manajemen PT. Central Proteina Prima menyatakan dukungannya terhadap proses penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian dan berjanji akan memberikan segala bentuk kerja sama yang dibutuhkan. Mereka juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban.
Insiden ini menekankan pentingnya keselamatan kerja dan penanganan zat kimia berbahaya di lingkungan industri. Upaya berkelanjutan untuk memperketat protokol keamanan dan memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan kerja menjadi prioritas utama untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
(San)
0 Komentar