Karaoke Krypton Kembali Beroperasi Dekat Rumah Ibadah dan Sekolah, Warga Minta Penutupan

Medan|GarisPolisi.com – Tempat Hiburan Malam (THM) Krypton kembali mencuri perhatian warga Kota Medan. Meski sempat ditutup oleh Walikota Medan setelah pengambilalihan Gedung Mall Ramayana oleh Pemerintah Kota, Krypton Karaoke kini hadir kembali dengan versi berbeda, namun keberadaannya dekat dengan dua rumah ibadah menimbulkan kontroversi.

Ketua Federasi Serikat Pekerja Percetakan, Penerbitan, dan Media Informasi Kota Medan (FSP-PPMI), melalui sekretarisnya, Rahmad, meminta agar Walikota Medan segera menutup Karaoke Krypton yang terletak di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Babura, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan.

“Karaoke Krypton tidak menghargai masyarakat umat Muslim dan Nasrani karena lokasinya sangat berdekatan dengan Mesjid Muslimin dan Gereja GBKP Runggun Sei Batang Serangan,” ujar Rahmad kepada wartawan, Kamis (18/7/2024).

Rahmad menambahkan bahwa keberadaan THM ini juga dekat dengan Sekolah Persa SD Juara Kota Medan dan Sekolah PG/TK Perwanis, yang menambah keresahan warga. “Kegiatan THM ini sudah melebihi jam operasional dan diduga melanggar peraturan walikota. Jangan demi kepentingan bisnis, Krypton mengabaikan lingkungan ibadah dan sekolah,” tegasnya.

FSP-PPMI mengklaim telah menerima banyak laporan dari masyarakat dan jemaah mesjid serta gereja. “Banyak warga yang resah dengan keberadaan Karaoke Krypton ini. Apalagi jaraknya dari rumah ibadah dan sekolah kurang dari seratus meter, padahal menurut aturan radiusnya harus lebih dari 500 meter. Oleh karena itu, kami meminta Walikota Medan untuk menutup tempat hiburan malam tersebut,” pungkas Rahmad.

Kepala Bidang  Perizinan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ( Kabid DPMPTSP ) Kota Medan, Baringin Pasaribu, ketika dikonfirmasi wartawan terkait perizinan THM Krypton, berjanji akan mengecek terlebih dahulu. “Terima kasih, akan kita cek ya bang,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Yuda Pratiwi Setiawan saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, belum memberikan tanggapan hingga berita ini diturunkan.

Kasus ini menjadi sorotan publik karena potensi gangguan terhadap aktivitas ibadah dan belajar di lingkungan tersebut. Diharapkan pihak terkait segera mengambil tindakan tegas untuk menyelesaikan permasalahan ini dan memastikan kenyamanan masyarakat.

(Syaf)

Posting Komentar

0 Komentar