Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono. |
DeliSerdang|GarisPolisi.com - Fenomena El Niño yang menyebabkan perubahan iklim berdampak signifikan terhadap pola tanam global, termasuk di Indonesia, dan memicu krisis pangan. Untuk mengantisipasi hal ini, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menginstruksikan kepada para petani agar menjalankan program utama dalam peningkatan produksi beras melalui optimalisasi lahan rawa (Oplah), pompaanisasi, serta sistem tumpang sisa padi gogo di sela-sela peremajaan kelapa sawit.
Sumatera Utara, sebagai salah satu dari 13 pusat pangan di Indonesia, mendapatkan perhatian serius untuk segera melaksanakan tiga program utama dalam peningkatan produksi beras.
Langkah ini bertujuan untuk mempercepat akselerasi produksi guna memperkuat ketahanan pangan nasional.
Saat ini, perluasan lahan tanam padi di Sumatera Utara telah mencapai 55.342 hektare dari target 97.000 hektare, atau sekitar 56,88%.
Ditargetkan pada akhir Agustus 2024, proses optimalisasi lahan ini akan selesai 100% sehingga penanaman bisa dimulai pada awal September.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian Sudaryono saat melakukan penanaman bibit cabai, bawang merah, dan jagung di lahan percontohan seluas 10 hektare bersama Kelompok Tani Merdeka di Desa Sena, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Minggu, 11 Agustus 2024.
Menurut Sudaryono, kementerian pertanian dan masyarakat diminta untuk memanfaatkan lahan tidur untuk dijadikan lahan produktif guna mendukung produktivitas ketahanan pangan.
Dinas Pertanian akan siap menyediakan pompaanisasi yang dibutuhkan para petani untuk penyediaan air. Khusus untuk tanaman padi di Sumatera Utara, ditargetkan lahan yang tersedia mencapai 97.000 hektare, dan saat ini yang telah terealisasi sebesar 58.000 hektare.
“Peningkatan areal tanam di Sumatera Utara harus segera direalisasikan untuk memberikan hasil yang signifikan dalam peningkatan produksi pangan. Kami berharap semua pihak dapat mendukung program ini agar ketahanan pangan nasional dapat terjaga,” ucapnya.
Sementara Ketua Tani Merdeka Indonesia (TMI) Pro vinsi Sumut, Muhammad Husni, mengatakan pihaknya siap mendukung sepenuhnya program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah ini.
“Tani Merdeka siap mendukung program ketahanan pangan dan menjadi pendamping Dinas Pertanian untuk memanfaatkan lahan tidur di Sumatera Utara, menjadikannya lahan sawah dan pengembangan pertanian sehingga ketahanan pangan tercapai,” kata Husni.
Dengan upaya dan kerja sama dari berbagai pihak, diharapkan penambahan areal tanam di Sumatera Utara dapat segera terealisasi dan memberikan dampak positif bagi peningkatan produksi pangan di tingkat nasional. (Red)
0 Komentar