Ratusan peserta, yang terdiri dari masyarakat, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dan kalangan perbankan, turut serta dalam senam massal ini. Acara dipandu oleh instruktur senam kenamaan, Erni Puspita, yang juga Ketua ASKI Sumut. Tidak hanya itu, peserta juga berkesempatan memenangkan puluhan door prize yang telah disiapkan oleh panitia, menambah semarak acara.
Dalam kegiatan ini, hadir sejumlah pejabat penting, termasuk Wali Kota Pematangsiantar yang diwakili oleh Staf Ahli Dra. Happy Oikumenis Daely, Kasiren Korem 022/PT Letkol Inf Ternalem Sembiring, S.Pd., yang mewakili Danrem 022/PT, Danrindam I/BB yang diwakili oleh Letkol Inf Edi Harianto, serta Kapolres Pematangsiantar AKBP Yogen Heroes Baruno. Kepala Perwakilan BI Pematangsiantar, Muqorobin, juga turut hadir bersama jajaran undangan lainnya.
FSBL, yang merupakan ajang tahunan Bank Indonesia, digelar selama dua hari dari Sabtu (21/9/2024) hingga Minggu (22/9/2024). Festival ini dibuka dengan seremonial pemukulan Gordang Sipitu pada hari Sabtu sebagai tanda dimulainya seluruh rangkaian kegiatan. Festival ini bertujuan untuk memperkuat pengembangan UMKM serta mendorong digitalisasi ekonomi di wilayah Sumatera Utara, terutama di Pematangsiantar.
Pj Gubernur Sumatera Utara, yang diwakili oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Dr. Naslindo Sirait, memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya komitmen kepala daerah dalam pengembangan UMKM di Sumatera Utara.
“Festival Sisi Batas Labuhan ini adalah langkah luar biasa dalam membangun ekonomi lokal. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendukung penuh kegiatan ini dan berharap dapat berlanjut untuk membantu pembinaan UMKM, terutama di sektor wastra dan ekonomi kreatif,” ujar Naslindo.
Dukungan Bank Indonesia dalam Pembinaan UMKM
Kepala Perwakilan BI Pematangsiantar, Muqorobin, menjelaskan bahwa FSBL merupakan wujud apresiasi Bank Indonesia terhadap pelaku UMKM, sekaligus sebagai sarana untuk memperkenalkan inovasi digitalisasi kepada masyarakat.
“Festival ini tidak hanya menjadi ruang kreatif bagi masyarakat, tetapi juga bentuk dukungan konkret Bank Indonesia dalam mendorong UMKM agar lebih berkembang dan beradaptasi dengan digitalisasi,” terang Muqorobin.
Festival ini juga dimeriahkan oleh 71 stand bazar UMKM yang menampilkan beragam produk unggulan, mulai dari kuliner, fashion, hingga hasil kerajinan dari industri rumahan. Stand kuliner dan kerajinan tangan menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung yang antusias berburu produk-produk lokal.
Dengan adanya festival ini, diharapkan UMKM di wilayah Pematangsiantar dan sekitarnya dapat semakin berkembang, serta mendapatkan dukungan yang lebih besar dari pemerintah dan pihak perbankan dalam menghadapi era ekonomi digital.
(NY)
0 Komentar