Pantauan awak media di lapangan, terutama di Kelurahan Bandar Utama dan Badak Bejuang, genangan banjir meluas, dengan ketinggian air di jalan raya mencapai 10 hingga 40 sentimeter, sementara di pemukiman warga, ketinggian air mencapai 1 hingga 1,5 meter. Banyak rumah warga terendam, dan sebagian dari mereka telah meninggalkan rumah untuk mencari tempat yang lebih aman.
Banjir terjadi secara serentak di bantaran Sungai Padang pada pukul 04.00 WIB, menyebar sepanjang dua kilometer dari Kelurahan Bandar Utama hingga ke Jalan Anturmangan, dekat Jembatan Sei Padang I. Kawasan Jalan Badak dan Kelurahan Badak Bejuang juga terpapar genangan air yang cukup parah.
Data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tebing Tinggi mencatat bahwa total lima kecamatan dan 16 kelurahan terdampak banjir, dengan 1.235 rumah terendam dan 4.842 jiwa yang terdampak, terdiri dari 1.457 kepala keluarga.
Kecamatan Rambutan mencatat 120 rumah terendam di Kelurahan Sri Padang, mengakibatkan 190 kepala keluarga (KK) atau 880 jiwa terdampak. Di Kelurahan Lalang, sebanyak 20 rumah terendam, yang berdampak pada 33 KK (85 jiwa), sedangkan di Kelurahan Karya Jaya terdapat 9 rumah terendam dengan 9 KK (38 jiwa) terdampak.
Di Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kelurahan Tebing Tinggi Lama tercatat 17 rumah terendam, dengan 17 KK (55 jiwa) sebagai korban. Di Kelurahan Badak Bejuang, 98 rumah terendam, berdampak pada 139 KK (389 jiwa), sementara di Kelurahan Bandar Utama, 320 rumah terendam dengan 350 KK (1.160 jiwa) yang terdampak.
Sementara itu, di Kecamatan Bejenis, Kelurahan Brohol mencatat 75 rumah terendam, mengakibatkan 135 KK (285 jiwa) terdampak, sedangkan di Kelurahan Bandar Sakti, 45 rumah terendam dengan 45 KK (260 jiwa) sebagai korban. Kecamatan Padang Hulu dan Padang Hilir juga melaporkan sejumlah rumah terendam, dengan total kerugian yang terus bertambah.
Menurut informasi dari Pemerintah Kota Tebing Tinggi, banjir disebabkan oleh curah hujan tinggi di hulu Sungai Padang, yakni di Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Serdang Bedagai. Hujan deras yang terjadi sejak dini hari Rabu (9/10/2024) pukul 02.00 WIb, mengakibatkan luapan air dari Sungai Padang dan Sungai Bahilang, hingga berita ini tayang kondisi air sungai sungai masih bertahan.
Kondisi ini memaksa pihak berwenang untuk menutup beberapa ruas jalan guna menghindari kendaraan terjebak dalam genangan.
(Met)
0 Komentar