Geng Motor Serang Warga Selambo, Dua Tewas dan Beberapa Luka Parah

Ilustrasi.

Medan | GarisPolisi.com – Situasi memanas di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, pada Selasa dinihari (22/10/2024), saat gerombolan geng motor melakukan serangan brutal terhadap warga setempat. Dua orang tewas dan beberapa lainnya mengalami luka parah akibat serangan senjata tajam dan tembakan.

Menurut informasi yang dihimpun, insiden ini terjadi sekitar pukul 02.00 WIB ketika sekitar seratus anggota geng motor bersenjata tajam mendatangi kawasan tersebut dan menyerang warga yang tengah berjaga malam di lokasi pembangunan rumah dan posko pengamanan. Warga yang berada di tempat kejadian berusaha menyelamatkan diri, namun beberapa di antaranya terkena serangan mematikan.

Dua warga yang tewas dalam kejadian tersebut adalah Bungaran Samosir (51) dan Adam Djhorgi (27). Keduanya tewas di tempat dengan luka parah akibat bacokan senjata tajam. Beberapa warga lainnya juga mengalami luka serius, termasuk luka tembak, dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.

Salah seorang saksi mata, Tampubolon (50), mengungkapkan bahwa serangan tersebut terjadi secara tiba-tiba. "Tiba-tiba dari arah Jalan Pasar 3 Tembung, serombongan geng motor datang dan langsung menyerang warga yang sedang berjaga. Mereka membawa berbagai senjata tajam dan senjata api, membuat warga tak sempat melawan," ujar Tampubolon.

Para pelaku tidak hanya menyerang warga, tetapi juga merusak bangunan yang sedang dalam tahap pembangunan, merobohkan beberapa struktur yang ada di lokasi kejadian.

Belum ada keterangan resmi mengenai motif di balik serangan ini. Namun, dugaan kuat bahwa serangan tersebut terkait dengan konflik agraria di lahan garapan Jalan Selambo. Berdasarkan informasi dari mantan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy Marbun, sebelumnya sudah ada ketegangan antara kelompok geng motor dan masyarakat penggarap di kawasan ini.

Teddy menjelaskan bahwa bentrokan ini melibatkan dua kelompok, yaitu geng motor Neleng dan geng motor dari masyarakat penggarap. Sebelumnya, kelompok geng Neleng dilaporkan telah melakukan pengrusakan terhadap kantor forum masyarakat penggarap serta membakar tiga unit sepeda motor.

“Kami akan memproses semua kejadian ini, baik pelaku dari geng motor maupun oknum yang terlibat dalam konflik ini. Tindakan anarkis seperti penganiayaan dan perusakan tidak akan kami toleransi,” tegas Teddy.

Pasca penyerangan, aparat kepolisian dari Polrestabes Medan, Polsek Medan Tembung, dan Sat Brimob Polda Sumut segera turun ke lokasi kejadian untuk mengendalikan situasi. Tim INAFIS Polrestabes Medan juga telah melakukan olah TKP untuk mengumpulkan bukti-bukti.

Jenazah Bungaran dan Adam langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan untuk diotopsi, sementara korban luka-luka dilarikan ke beberapa rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Aparat kepolisian juga telah mengerahkan puluhan personel untuk berjaga di lokasi guna mengantisipasi serangan susulan.

Selain itu, polisi berjanji akan memanggil pihak-pihak terkait, termasuk perusahaan PTP dan pemerintah daerah, untuk mencari solusi damai terhadap konflik agraria yang diduga menjadi pemicu kekerasan ini.

Serangan ini bukan yang pertama kali terjadi di kawasan Jalan Selambo. Pada bulan September lalu, kelompok geng motor juga dilaporkan melakukan aksi perusakan terhadap angkutan umum dan membakar beberapa becak motor di kawasan tersebut.

(Red)

Posting Komentar

0 Komentar