Peristiwa tragis ini terjadi saat korban berangkat mencari ikan pada tengah malam, sekitar pukul 00.00 WIB. Hariono sempat diantarkan oleh adiknya, Amat Nasib (31), ke tepi Sungai Rokan sebelum memulai aktivitas melaut menggunakan perahu kecil.
Menurut keterangan Kapolres Rokan Hilir, AKBP Isa Imam Syahroni, melalui Kasi Humas Polres Rohil, Ipda Edi Purnomo, Amat Nasib adalah saksi terakhir yang melihat korban dalam keadaan hidup. “Sekitar pukul 05.00 WIB, beberapa nelayan lain yang sedang mencari ikan di kawasan tersebut menyadari bahwa korban tidak lagi terlihat di atas perahunya,” ungkap Ipda Edi.
Merasa khawatir, para nelayan segera menghubungi Amat Nasib untuk memastikan keadaan kakaknya. Pencarian singkat pun dilakukan oleh para nelayan setempat.
“Sekitar pukul 06.00 WIB, saksi mata melihat Hariono sedang diseret ke tengah aliran sungai oleh seekor buaya. Korban tampak tidak berdaya, dan beberapa saat kemudian, buaya tersebut melepaskan tubuh Hariono yang sudah dalam kondisi lemas,” kata Ipda Edi.
Para nelayan segera berupaya menyelamatkan Hariono dan mengangkat tubuhnya ke atas perahu. Namun, sayangnya, nyawa Hariono tidak dapat diselamatkan. “Saat diangkat ke perahu, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan luka gigitan di beberapa bagian tubuh seperti tangan, perut, kaki, dan wajah,” jelas Ipda Edi.
Jenazah Hariono kemudian dievakuasi ke tangkahan jembatan Jumrah oleh para nelayan setempat sebelum menghubungi pihak kepolisian. Sekitar pukul 07.00 WIB, petugas kepolisian bersama tim medis mengevakuasi jenazah korban ke rumah duka menggunakan mobil ambulans.
Pihak kepolisian mengimbau kepada para nelayan dan masyarakat sekitar untuk meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sekitar Sungai Rokan, terutama pada malam hari dan ketika sendirian. “Kami mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati dan menghindari aktivitas di tepian sungai pada malam hari, serta tidak sendirian,” tegas Ipda Edi.
Serangan buaya muara di kawasan Sungai Rokan bukanlah hal baru. Sungai yang membelah Kabupaten Rokan Hilir ini merupakan habitat alami bagi buaya muara, salah satu spesies reptil besar yang dikenal agresif jika merasa terancam. Dalam beberapa tahun terakhir, serangan buaya terhadap manusia di kawasan ini telah menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat setempat.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada saat beraktivitas di sekitar perairan tersebut, terutama pada malam hari, mengingat buaya muara lebih aktif pada waktu tersebut. (Red)
0 Komentar