Para ibu di desa tersebut tampak antusias menghadiri kegiatan posyandu ini, membawa anak-anak mereka untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan, pemberian vitamin, serta tambahan gizi. Melalui program ini, kesehatan dan perkembangan balita dapat dipantau secara berkala, yang merupakan langkah penting untuk mencegah risiko stunting yang masih menjadi perhatian di Indonesia.
Serda Roberto Ginting menekankan pentingnya kegiatan posyandu balita ini sebagai sarana edukasi bagi para ibu untuk lebih memahami kondisi kesehatan anak-anak mereka.
“Kegiatan posyandu ini sangat bermanfaat agar ibu-ibu lebih paham terhadap kondisi kesehatan balitanya. Dengan memantau secara rutin, mereka bisa mengambil langkah pencegahan dini jika ada tanda-tanda kekurangan gizi atau risiko stunting,” ujar Serda Roberto.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka panjang. Menurut Kementerian Kesehatan, kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan kognitif dan fisik anak di masa depan. Oleh karena itu, keterlibatan pihak TNI dalam mendukung program kesehatan seperti posyandu mendapat apresiasi, karena dapat mendorong lebih banyak ibu untuk aktif memantau kesehatan anak-anak mereka.
Selama kegiatan berlangsung, Serda Roberto memastikan acara berjalan tertib dan lancar. Keberadaan Babinsa sebagai pendamping juga memberi dukungan moral bagi para ibu dan petugas kesehatan, sehingga program pencegahan stunting ini bisa mencapai hasil yang maksimal.
Hingga acara berakhir, posyandu di Desa Saran Padang berlangsung dengan sukses dan mendapat respons positif dari warga setempat. Program ini diharapkan bisa menjadi upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas kesehatan balita di wilayah Simalungun, sekaligus membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya asupan gizi dalam masa pertumbuhan anak.
(YN)
0 Komentar