Kurangnya Perawatan, Kelapa Sawit Muda di Kebun Aek Nabara Utara Terancam Puso

 


LABUSEL | GarisPolisi.com Pohon kelapa sawit muda yang ditanam pada 2020 di Kebun Aek Nabara Utara, Distrik Labuhanbatu 3, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, menghadapi ancaman serius gagal panen atau puso. Kondisi ini terjadi akibat kurangnya perawatan dan pengawasan yang memadai dari pihak pengelola.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, banyak tanaman di Afdeling 3 Kebun Aek Nabara Utara yang nyaris mati dengan daun menguning. Padahal, perawatan tanaman kelapa sawit muda pada usia 3–4 tahun sangat penting untuk memastikan pertumbuhan optimal dan hasil panen yang maksimal.

“Melihat kondisinya sekarang, kemungkinan besar tidak ada solusi lain kecuali dibongkar. Tanaman sudah dalam kondisi kritis,” ujar seorang sumber di lapangan yang tidak ingin disebutkan namanya.

PalmCo, melalui PTPN IV Regional 1, telah menggelontorkan anggaran yang signifikan untuk pengembangan tanaman baru. Namun, upaya tersebut dinilai tidak membuahkan hasil akibat lemahnya pengawasan. Pejabat yang bertanggung jawab di kebun, seperti manajer, asisten kepala (Askep), asisten, dan mandor satu, disebutkan kurang optimal dalam menjalankan tugas mereka.

Menurut sumber tersebut, kerusakan yang terjadi di kebun ini semestinya menjadi perhatian serius bagi General Manager (GM) Distrik Labuhanbatu 3, Deddy Ariandy, dan Manager Kebun Aek Nabara Utara, Ruddy. Bahkan, kondisi ini seharusnya mendapatkan perhatian dari Region Head (RH) N4R1, Gusmar Harahap, mengingat kebun ini merupakan salah satu lumbung penghasil kelapa sawit potensial di lingkungan PalmCo.

“Jika masalah seperti ini tidak segera ditindaklanjuti, dampaknya tidak hanya pada kebun Aek Nabara Utara, tetapi juga kebun lain. Kerugian besar bagi perusahaan bisa terjadi,” ungkap sumber tersebut.

Sumber tersebut juga mendesak agar PalmCo segera melakukan evaluasi terhadap kinerja para pejabat di lapangan. Jika diperlukan, penggantian pejabat yang dinilai tidak bertanggung jawab dapat menjadi langkah untuk mengatasi masalah ini.

“Kondisi ini harus menjadi perhatian RH N4R1 dan manajemen pusat PalmCo. Langkah tegas perlu diambil agar tanaman muda yang tersisa dapat diselamatkan,” tambahnya.

Sejumlah pihak di lingkungan Kebun Aek Nabara Utara telah dihubungi untuk dimintau keterangan lebih lanjut terkait permasalahan ini. Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi yang diberikan.

(Red)

Posting Komentar

0 Komentar