Langkah ini diambil sebagai upaya menjaga integritas dan kebersihan lingkungan kerja di lingkungan Lapas, mendukung program kerja 100 hari Menteri Hukum dan HAM yang fokus pada pemberantasan penyalahgunaan narkoba di lembaga pemasyarakatan.
Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar, Robinson Peranginangin, menjelaskan bahwa tes urine ini merupakan bentuk perhatian dan komitmen pihaknya dalam menciptakan lingkungan kerja bebas narkoba.
“Tes ini adalah langkah nyata kami menindaklanjuti program dari Menteri. Seluruh pegawai, termasuk saya sendiri, menjalani tes urine untuk memastikan bahwa Lapas ini benar-benar zero narkoba," ujar Robinson.
Tes urine tersebut dilakukan dengan standar ketat oleh tim BNN Kabupaten Simalungun, yang langsung menguji sampel urine pegawai di lokasi.
“Hasilnya sangat positif dalam arti semua sampel negatif narkoba. Ini menunjukkan bahwa seluruh pegawai siap mendukung program zero narkoba dan berkomitmen menjaga integritas Lapas,” tambahnya.
Program 100 hari kerja Menteri Hukum dan HAM menekankan pentingnya pemantauan ketat terhadap penyalahgunaan narkoba, terutama di lingkungan yang rentan seperti lembaga pemasyarakatan.
Dalam rangka ini, berbagai lapas dan rutan di seluruh Indonesia juga mengadakan tes urine untuk memastikan staf dan pegawai bersih dari penyalahgunaan narkoba.
Dengan hasil tes yang menunjukkan tidak adanya pegawai yang terlibat dalam penggunaan narkoba, Lapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar berkomitmen penuh mendukung tujuan ini.
“Integritas lembaga pemasyarakatan harus dimulai dari dalam. Ketika pegawai bebas narkoba, maka lingkungan lapas akan lebih mudah untuk mencapai kondisi zero narkoba di semua tingkatan,” lanjut Robinson.
Masyarakat dan pemerhati pemasyarakatan memuji upaya ini, mengingat pentingnya kebersihan lingkungan kerja Lapas dari narkoba sebagai bagian dari upaya pemulihan bagi para narapidana.
Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko penyalahgunaan narkoba di lapas serta mendorong perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan kerja.
Dengan langkah ini, Lapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar berharap bisa menjadi contoh positif dalam mendukung gerakan di Lapas zero narkoba, terutama di instansi pemasyarakatan di wilayah Sumatera Utara. (Umr1)
0 Komentar