Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan. |
Medan | GarisPolisi.com – Hampir tiga pekan setelah kematian tragis Adi Prayetno (49), warga Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, yang menjadi korban pembegalan di Jalan Abdul Haris Nasution, Medan Johor, polisi berhasil mengungkap identitas pelaku dan menangkap dua di antaranya. Pembegalan yang terjadi pada 26 Oktober lalu ini telah menjadi perhatian publik karena kebrutalan dan kekerasannya.
Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan menjelaskan bahwa dua tersangka yang berhasil diamankan adalah Zahnali Kaylata (19) dan Vikcer Tambunan (16). Keduanya diduga kuat terlibat langsung dalam pembegalan maut tersebut, dengan Zahnali dan Vikcer melakukan penyerangan menggunakan celurit hingga menyebabkan korban meninggal di lokasi kejadian.
“Kasus ini menjadi prioritas kami. Dua tersangka telah kami amankan, sementara empat lainnya masih dalam pengejaran dan telah masuk daftar pencarian orang (DPO). Kami akan terus memburu mereka,” tegas Kombes Gidion dalam keterangan persnya pada Rabu (13/11/2024) di lokasi kejadian.
Penyelidikan menunjukkan bahwa komplotan ini bukan pertama kali melakukan aksi pembegalan. Mereka diketahui sering beraksi di sejumlah wilayah, termasuk Kecamatan Medan Barat, Medan Tembung, Helvetia, Sunggal, hingga Delitua, dengan Medan Helvetia sebagai wilayah operasi yang paling sering dijadikan sasaran. Komplotan ini terdiri dari sekitar 15 anggota, namun saat menyerang Adi Prayetno, hanya enam orang yang terlibat.
Pada malam kejadian, korban Adi Prayetno dihentikan oleh kelompok pelaku yang langsung mencoba merampas sepeda motornya. Meskipun dihadang oleh senjata tajam, Adi mencoba mempertahankan kendaraannya dan melawan para pelaku. Perlawanan korban membuat pelaku bertindak brutal, menyerang Adi dengan celurit hingga korban mengalami luka bacok serius di dada dan paha kiri.
Setelah gagal merampas motor, para pelaku melarikan diri meninggalkan Adi yang sudah tak bernyawa di lokasi kejadian.
“Korban mempertahankan motornya sampai akhir meskipun ia sudah terluka parah. Meskipun dalam kondisi meninggal, korban masih memegang kendaraannya,” ujar Kombes Gidion.
Dalam kesempatan tersebut, Kombes Gidion menyampaikan rasa belasungkawa mendalam kepada keluarga Adi Prayetno atas kehilangan yang tragis ini. Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan menangkap empat pelaku yang masih buron, baik dalam keadaan hidup maupun mati, dan meminta para pelaku menyerahkan diri secepatnya.
“Kami sudah mengidentifikasi seluruh pelaku. Saya minta kepada yang belum tertangkap untuk menyerahkan diri, atau kami akan menangkap mereka dalam kondisi apapun,” tambahnya.
Kasus ini menjadi peringatan bagi warga Medan dan sekitarnya untuk lebih waspada. Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati, terutama di wilayah rawan kejahatan. Kepolisian berkomitmen untuk memberantas aksi begal di wilayah hukum Medan dengan meningkatkan patroli dan melakukan penyelidikan lebih mendalam terhadap jaringan pelaku begal yang sudah meresahkan warga.
Upaya pihak kepolisian ini mendapat dukungan dari masyarakat yang berharap agar kasus-kasus pembegalan dapat ditindak dengan tegas demi menciptakan keamanan dan ketertiban di wilayah Medan.
(Red)
0 Komentar